Akhmad Maushul Buka Monitoring dan Evaluasi Prasarana Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2020

Jambi, RuangJambi.com– Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir. Akhmad Maushul, buka langsung Rapat Kordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi Prasarana Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2020. Dalam Rapat Evaluasi Kegiatan Ditjen PSP TA 2020 dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 12 s/d 14 November 2020 bertempat di Shang Ratu Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 24, Sungai Putri, Kec. Telanai Pura – Jambi.

Dalam sambutanya Kadis TPHP Provinsi Jambi, Akhmad Maushul menyampaikan ditengah kondisi pandemi Covid -19,  ada beberapa hal yang perlu sama – sama dievaluasi dan selesaikan mengingat saat ini telah berada pada Minggu ke III Nopember 2020, sehingga untuk pengurusan dan penyelesaian keuangan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan fisik oleh kelompok tani ataupun gabungan kelompok tani hanya tersisa berkisar 1 bulan lagi, waktu yang sangat sedikit untuk menuntaskan kegiatan yang masih tersisa.

“Saya mengingatkan dan berharap kepada kita yang hadir disini, untuk senantiasa terus berupaya meningkatkan kinerja terhadap kegiatan yang masih tersisa meskipun ditengah tengah kondisi pandemi covid 19. Namun demikian, hendaklah semua kita tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan,  agar kita , keluarga dan jajaran lingkup pertanian tetap sehat dan aman,”tegasnya.

Foto : Sejumlah Peserta Rakor TPHP Provinsi Jambi

Akhmad Maushul juga mengungkapkan sampai saat ini, Realisasi  Dekonsentrasi PSP per tanggal 11 November 2020, Keuangan mencapai 80,93% dan Fisik juga 80,93%, sedangkan  Tugas Pembantuan, Keuangan mencapai 91.23%, dengan Realisasi Fisik 83,5 %.
“Saya tetap optimis dengan kesungguhan sdr sdr semua, realisasi  fisik dan keuangan bisa terealisasi sesuai harapan , diatas 95 %,”ujarnya.

Untuk itu, Akhmad Maushul menilai kegiatan fisik perlu terus dipantau, terutama dalam pencairan dana tahap akhir. Berdasarkan monev di lapangan, ada kegiatan yang kurang pas lokasi penempatan dan pelaksanaannya, sehingga ini akan rawan dalam pemanfaatan dan perawatan, seperti  penempatan lokasi Pembangunan Embung yang kurang sesuai dan konstruksinya yang kurang kokoh.

“Untuk hal tersebut, segera lakukan langkah-langkah percepatan penyelesaian konstruksi  fisik terutama di kegiatan Irigasi Perpompaan, Pembangunan Embung Pertanian, dan Optimasi Lahan Rawa. Kegiatan yang sudah selesai 100 %, seperti PLA, agar dilengkapi bukti belanja oleh kelompok tani dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan segera ditandatangani,”katanya.

Foto : Sejumlah Peserta Rakor TPHP Provinsi Jambi

“Kemudian terhadap Pemanfaatan Pupuk Bersubsdi, saat ini Provinsi Jambi masih tergolong masih rendah yaitu Urea sebesar 65,92%, SP36 73,89%, ZA 72,71%, NPK 72,90% dan Organik 47,53%. Sampai Bulan September 2020 (untuk penyaluran Bulan Oktober baru 2 Kabupaten yang mengirimkan laporan penyaluran).Kita ada mendapat  tambahan alokasi pupuk urea sebesar 4.909 ton, NPK 6.608 ton dan SP36 2.962 ton. Diharapkan dengan adanya tambahan alokasi ini akan berdampak  pada peningkatan produktivitas sehingga dimasa pandemi covid 19 penambahan pupuk subsidi akan turut menunjang ketahanan pangan,”tambahnya.

Akmad Maushul mengungkapkan saat ini, petani sudah merasakan   pentingnya alsintan dalam berusaha tani, terutama pada saat pengolahan tanah dan panen. Begitu pula alat Excavator milik brigade Provinsi, telah dimanfatkan oleh Kelompok Tani / UPJA dan  kas kelompok sudah ada yang mencapai empat ratus juta rupiah.

“Untuk itu kami berpesan, kiranya alsintan dikelola secara profesional dan harus ada pembinaan dan pengawasan secara rutin dan berkala dari kita semua. Sehingga beberapa kendala dan permasalahan yang ada pada kegiatan ini kiranya dapat  dicarikan solusi yang terbaik, sehingga tidak menjadi  penghambat dalam menyelesaikan kegiatan ini,”pungkasnya.

(Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *