Masjidil Haram Diserbu Ribuan Jangkrik Hitam, Bikin Bingung Pakar Hewan

RuangJambi, Merdeka.com, Makkah – Awal pekan ini foto ribuan jangkrik hitam mengerubungi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, beredar di media sosial.

Jangkrik itu memicu wabah hama di seluruh kota dan membuat warga bingung.

Beberapa gambar dan video menunjukkan ribuan serangga di sekolah, rumah dan Masjidil Haram, demikian seperti dikutip dari The National, Jumat (11/1).

Pemerintah Kota Makkah membenarkan kejadian tersebut. Menurut warga Makkah mereka belum pernah melihat fenomena ini sebelumnya. Otoritas setempat segera mengatasi dengan melakukan pengasapan insektisida di seluruh kota.

“Pada Sabtu malam saya berdoa di Masjidil Haram dan serangga ada di mana-mana, di masjid, tidak hanya di halaman, tetapi bahkan di sekitar Kabah,” kata Abdulwahab Surur, 64 tahun, kepada The National.

“Saya tinggal di Makkah seumur hidup saya dan saya belum pernah menyaksikan sesuatu seperti ini sebelumnya,” tambahnya.

Kata Pakar

Fenomena itu bahkan membingungkan para pakar margasatwa. Dr Jacky Judas, manajer dan penasihat ilmiah keanekaragaman hayati terestrial di WWF dan Emirates Nature, mengatakan bahwa itu adalah yang pertama.

“Ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk melihat spesies ini dalam jumlah besar. Saya tidak terkejut bahwa orang mengatakan hal yang sama,” kata Dr Judas. “Saya belum pernah melihat spesies ini dalam jumlah sebesar ini.”

Judas memperkirakan, jangkrik itu berasal dari beberapa bisnis di Semenanjung Arab yang membudidayakan jangkrik untuk pakan burung. Beberapa serangga bisa saja melarikan diri dan menyebar ke Makkah.

Ia telah berupaya untuk mengidentifikasi spesies jangkrik di Makkah, tetapi, mengatakan mereka mungkin terkait dengan famili true crickets atau dalam nomenklatur Latin, Gryllus campestris.

“Ini bisa menjadi insiden di mana jangkrik di suatu penangkaran telah melarikan diri dan menyebar dalam jumlah besar, jika tidak, mungkin ada kondisi khusus yang mendukung pengembangan dan penyebaran mereka,” katanya. “Tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi.”

Kawanan jangkrik juga pernah dilaporkan di Peru dan Virginia Barat setelah gelombang panas yang hebat.

Reporter: Rizki Akbar Hasan

Sumber: Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *