Strategi Dakwah Uztadz Hanan Attaki di Era Pandemi Melalui Sosial Media
RuangJambi, Yogyakarta – Era pandemi covid-19 yang merajalela, Manusia dan sosial media tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Manusia berada di era dimana setiap individu dapat melakukan komunikasi, berintraksi, dan mempengaruhi orang dengan maksud dan tujuan tertentu menggunakan video, kata-kata dan foto yang di post seseorang melalui laman sosialnya. Media Sosial adalah medium fasilitator online atau situs layanan daring yang membuat penggunanya dapat berinteraksi, berkomunikasi, belajar dan bekerja sama dengan pengguna lainnya melalui virtual.
Islam sangat menganjurkan kepada manusia saling menasehati untuk berbuat ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Sebagaimana Surah Ali Imran Ayat 104 yang artinya;
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. merekalah orang-orang yang beruntung.
Sehingga banyak para da’I yang berlomba-lomba mencari kebaikan melalui aktivitas dakwah. Namun, kebanyakan para Da’I melakukan aktivitas dakwah hanya dimasjid dan para pengikutnya hanya para orang-orang yang sudah tua saja. Para pemuda merasa enggan datang kemasjid dan menganggap suatu hal yang tak penting. Sehingga internalisasi nilai-nilai keislaman untuk kaum pemuda tak tersampaikan. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia dan termasuk Indonesia. Dimana aktivitas sangat dibatasi tidak boleh berkumpul, mengundang keramaian dan sebagainya sehingga banyak aktivitas dilakukan di rumah saja.
Dalam hal ini, semakin banyak para pemuda yang menghabiskan hidupnya dirumah saja dan tidak dapat pergi ke masjid, sehingga banyak pemuda sibuk dengan dunia maya seperti bermain Youtube, Intagram, FB dan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari data reportal we are social dan hootsuite 2021 yang menjelaskan bahwa sebanyak 73,7% dari penduduk Indonesia telah mengakses internet dan penduduk Indonesia mengalami kenaikan sebesar 6,3% dari tahun sebelumnya pada masa pandemic Covid19 sehingga rata-rata waktu dalam penggunaan media social 3 jam 15 menit dalam perharinya. Dalam hal ini para Da’I mempelajari kebutuhan masyarakat khususnya para pemuda pada zaman sekarang ini yang merupakan era milineal, revolusi industry 4.0 dan zaman yang dilanda covid-19 dalam membangun komunikasi untuk berdakwa lebih efektif dengan memanfaatkan media sosial. Media Sosial adalah medium fasilitator online atau situs layanan daring yang membuat penggunanya dapat berinteraksi, berkomunikasi, belajar dan bekerja sama dengan pengguna lainnya melalui virtual.
Generasi yang mendominasi pengguna media sosial adalah generesi Y dan Z dengan usia sekitar 25-35 tahun. Ustad Hanan Attaki Memanfaatkan media untuk Berdakwa. Ustad Hanan Attaki adalah Ustad yang Menyampaikan tausiah dengan gaya millennia. Dari editan video yang keren, pakaian yang modis dengan kemeja kotak – kotak yang dipadukan dengan kaos serta kupluk yang tidak pernah tinggal. Bukan hanya modis dalam urusan pakaian beliau juga memiliki suara yang lembut, berat dan berkharisma seperti sedang membaca puisi. Saat membuat konten cerama di video Instagramnya beliau memberikan sentuhan musik yang membuat pengikutnya menikmati dakwah yang beliau berikan serta membuat kaum muda yang tak tau arah akibat dari dampak situasi covid19 membuat mereka banyak menghabiskan waktu dengan sosial media, membuat ustad hanan attaki memanfaatkan situasi ini membuat video ceramah motivasi dengan landasan islami sehingga beliau di juluki Ustadnya para milenial.
Facebook, Instagram, Twitter, Youtube dan Tiktok merupakan contoh dari media sosial. Di era pandemic saat ini banyak pengguna yang lebih aktif menggunakan jejaringan sosial. Besarnya potensi pengikut banyak ustad-ustad beralih berdakwa menggunakan konten di media sosial seperti halnya ustad Hanan Attaki. Youtube, Instagram, facebook, dan twitter merupakan media sosial terbesar saat ini. Ustad Hanan Attaki memiliki 1,95 juta subscriber Youtube yang beliau beri nama @hananattaki. Beliau adalah ustad dengan subscriber terbanyak no 2 di Indonesia. Ustad hanan attaki memiliki 8,7 juta followers ig. Ustad Hannan Attaki beliau memiliki 3,452 teman di laman Facebooknya. Twitter sering digunakan juga sebagai media Tanya jawab hanya dengan menggunakan Tweet. Sehingga Ustad Hanan Attakipun memanfaatkan media Twitter untuk berdakwah dengan Followers 6,1999 di laman Twitternya @usthananattaki.
Selain media sosial yang di miliki ustad hanan attaki, Gerakan pemuda hijrah juga memiliki saluran youtube yang bernama “shift”. Media yang dijalankan beliau bersama anak muda lainnya. Shif sering mengadakan berbagai kegiatan seperti; shift ngabuburid disaat bulan Ramadhan, teras tahfidz, shift weekend, ladies day, youth dan voice of youth. Bahkan di akun instagramnya beliau memiliki hastag #Banyakmain,banyakmanfaat,banyakpahala,sedikitdosa.
Ustad Hanan Attaki memanfaatkan fungsi media sosial Sebagai media edukasi, dengan media sosial kita dapat mendapatkan edukasi-edukasi dengan berbagai macam pengajaran. Kita dapat memilih metode apa yang kita gunakan, siapa pemberi materi yang mudah kita pahami penjelasanya, serta banyak referensi-referensi yang kita miliki yang telah disediakan media sosial. Dengan kemudahan serta fasilitas inilah para pemuka agama berdakwah dengan Sosial Media dan mencakup masyarakat yang lebih luas.
Penulis: Meysarah BA, Mahasiswi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam
UIN Sunan Kalijaga