Kapolri-Menlu Lepas 322 Personel Pasukan Perdamaian PBB ke Afrika
RuangJambi.com, Jakarta – Sebanyak 322 anggota Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) Misi Perdamaian PBB mengikuti upacara pelepasan yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito berharap eksistensi Polri di PBB dapat membawa nama baik Indonesia.
“Mohon doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar anggota Polri yang saat ini diberikan amanat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan kembali ke Indonesia dalam keadaaan selamat dan membawa nama baik bangsa dan institusi,” kata Tito di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).Pantauan detikcom, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut hadir dalam upacara ini dan ikut melepas para peacekeeper. Retno menjelaskan ratusan anggota Polri itu akan dikirim untuk menjalankan misi di dua negara konflik yaitu Sudan (United Nations African Mission In Darfur/UNAMID) dan Republik Afrika Tengah (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic/MINUSCA).
“Terdiri dari satu satgas FPU yang akan berangkat ke MINUSCA, Central Africa, jumlahnya adalah 140 personel, 14 adalah polwan dan ini merupakan satu deployment baru,” jelas Retno pada kesempatan yang sama.
“Yang kedua adalah satu satgas FPU UNAMID, rotasi tapi tidak hanya rotasi, tetapi upgrade rotasi karena jumlah sebelumnya 140 personel sekarang menjadi 180 personel ada penambahan 40 orang,” sambung Retno.Satgas FPU di Darfur Sudan dikepalai oleh AKBP Henzly Moningkey dan Satgas FPU di Bangui dipimpin oleh AKBP FX Arendra Wahyudi. Diketahui untuk UNAMID, Polri telah mengirimkan pasukan peacekeepernya setiap tahun, sejak 2008.
FPU UNAMID sendiri menjalani pelatihan selama 6 bulan di Pusat Pelatihan Multifungsi Polri di Cikeas, Bogor selama 6 bulan. Pelatihan yang dijalani para peacekeeper UNAMID meliputi pelatihan kemampuan taktikal seperti teknik dasar kepolisian, SWAT, core predeployment training, mengemudi kendaraan dan specialize training material dari PBB serta command staff. Mereka juga dituntut mampu berbahasa Inggris dan Prancis, serta bela diri.
Begitu pula dengan FPU MINUSCA yang dilatih selama 12 bulan di tempat yang sama. FPU MINUSCA mendapat pelatihan kesehatan, psikologi, informasi dan teknologi, bahasa asing Inggris dan Prancis serta mengemudi dan menembak.
“Kita sangat bangga bahwa peacekeeper Indonesia selama ini telah membawa nama baik Indonesi di luar negeri. Dan kita berhasil duduk di dalam anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, salah satunya adalah karena faktor kontribusi kita dalam peacekeeping operation,” pungkas Retno.
(aud/idh)
Sumber: detik.com